A Cup of Chocolate

Untuk perjalanan sebuah rasa Hingga sampai di saat sekarang Hingga mampu bertahan Sekali pun tak mendapat balasan perasaan oleh dia yang didamba Kuucapkan selamat, dengan ini Berarti kamu bersedia untuk terluka Mengulang patah hati yang kedua Membiarkan hati kembali basah Lantaran napas cinta yang dihembuskan Tak sampai pada sesosok yang diharapkan Lantaran detak jantung yang berdetak abnormal saat disebutkan namanya Tak dirasakan getarannya oleh Sang kesatria Aku harus apa? Melupakanmu? Nyatanya sulit. Bumi Allah March 31, 2022

Kubuka laptop sesaat setelah duduk di kursi kafe Berniat menyelesaikan tugas salah satu mata kuliah dari Dosen Menantikan hidangan manis yang akan membersamai hingga aku berdiri dari kursinya Dalam hati, rupanya ... entah apa yang kupikirkan. Ah, terlalu bodoh Aku mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi Dalam nian ingatan kembali tercurah bayangan tentangmu Tapi kucoba untuk memasungnya, tak ingin menggerusnya hingga menjadi gumpalan berahi yang merusak diri dan membuat Rabb-ku marah padaku. Kamu! Pemilik bayangan kesatria, semakin hari semakin membuat qalbu berdesir, menderu di jiwa yang lemah. McLoe Cafe, March 27, 2022 Late post :')

CAHAYA ADAM Biarkan batin bersorak keras Melebihi suara petir yang menggeretak insan Biarkan batin menghela kelegaan, akan hadirnya sesosok cahaya Adam yang memancarkan cahaya kesatria Biarkan batin menelisik lebih jauh akan sosok itu Perihal pancaran cahayanya telah membuat hati mengaguminya dengan jalan membisu. Berharap, agar Tuhan memberikan izin-Nya  Menjadikannya menjadi nyata dalam lingkaran hati yang mendamba akan sosoknya. Dari seorang hamba yang mengagumimu bersama diamnya, bersama deretan doa yang terlampir dalam hati. Bumi Allah, Maret 13, 2022